Dengan sikap mantap dan percaya diri
Agus Ibrahim Admaja memainkan gitar yang ada ditangannya diiringi suara musik
keroncong dan mulai menyanyikan lagu dari Maroon 5 yang berjudul “She Will Be
Love” dihadapan orang yang menonton. Pelan tapi pasti alunan musik mengiringi
suaranya yang melantunkan lagu tersebut, sebelum akhirnya terdengan suara
tertawa kecil yang cekikikan dan bersambut dengan tawa dari semua orang di dalam
mobil tersebut. Tidak memperdulikan tawa mereka Agus tetap bernyanyi dengan
ciri khasnya.
“Mas….Mas….Mas…. suaranya kok lucu banget
kayak anak kecil gitu ?” tanya seorang perempuan di dalam mobil.
“oh iya Mbak, memang seperti ini
suara Saya, mirip Adam Levine kan” jawab Agus percaya diri.
“hahahahaha……, iya sih lumayan mirip
tapi jadi lucu lagunya karena memakai musik keroncong, gak modern banget” kata
seorang laki-laki di mobil yang ternyata fans Maroon 5.
“iya Mas, ini hasil kreatifitas
saya” ucap Agus.
“ya sudah Mas ini uangnya, udah
berapa lama ngamen disini ?” tanya seorang wanita di mobil.
“baru beberapa bulan Mbak,
terimakasih Mbak-mbak dan Mas-Mas ya…….semoga sampai ketujuan dengan selamat”
ucap Agus sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.
Mobil tempat Agus mengamen itu pun
berlalu dan dia melanjutkan aktivitasnya sebagai pengamen di salah satu jalan
di kota Bandung. Agus sering menyanyikan lagu-lagu dari Maroon 5 saat mengamen
dan dipadukan dengan musik keroncong. Saat mengamen memang sering orang tertawa
atau pun hanya tersenyum saat dia mengamen karena lagu yang dipadukannya dengan
musik keroncong dan penampilannya terlihat cukup unik dengan rambut kribo,
kurus, berkacamata, memiliki lesung pipi dan tidak lupa jaket hitamnya yang
bertuliskan MAROON 5.
Agus merupakan fans berat Maroon 5
dan sangat mengidolakan vokalisnya Adam Levine, saat mendengar Maroon 5 akan
mengadakan konsernya di Indonesia tanpa pikir panjang dia meniatkan diri untuk
melihat konser Maroon 5 di Jakarta. Meskipun keinginannya sangat besar tetapi
tidak diimbangi dengan keadaan ekonominya yang sangat tidak mencukupi
kebutuhannya. Dia hanya tinggal dengan Neneknya yang hanya buruh cuci di
pinggiran kota Bandung dan untuk membantu Sang Nenek, Agus bekerja sebagai
pengantar koran. Tapi dia tidak akan mengalah dengan keadaan, di waktu luang
dia manfaatkan untuk mengamen mengumpulkan uang untuk membeli tiket konser
Maroon 5.
Agus sangat menyayangi Neneknya
karena sejak kecil dia sudah dirawat oleh Neneknya dan Neneknya mengajarinya
tentang kesenian Jawa terutama alat musik keroncong kepada Agus. Sang nenek
selalu mengajari Agus pentingnya kebudayaan Jawa untuk dilestarikan oleh
anak-anak muda.
mengetahui keinginan cucunya untuk
melihat konser band kesukaannya, Sang nenek juga menyisihkan beberapa rupiah
hasil kerjanya secara diam-diam untuk menyenangkan Sang cucu agar dapat membeli
tiket konser yang diimpikannya.
***
Disela-sela aktifitasnya, Agus
sering berkreasi dengan cara mengaransemen lagu-lagu Maroon 5 yang dipadu
dengan musik keroncong. Dengan beberapa teman yang biasanya nongkrong di studio
musik, mereka membuat lagu Misery menjadi cukup apik dengan nuansa Jawa. Beberapa
orang yang diperdengarkan lagu hasil aransemen mereka pun merasa sangat
tertarik dengan lagu tersebut. Ada yang berkomentar sangat unik, sangat khas
budayanya, sangat nyaman ditelinga dan sebagainya saat mendengarnya meskipun
itu bukan lagu ciptaan mereka tetapi hasil aransemen lagu itu sangat berbeda
sekali dari lagu aslinya dan memiliki khas tersendiri.
Maraknya orang-orang yang mengunggah
video mereka ke jejaring sosial seperti Youtube, membuat ide kreatif Agus
muncul untuk membuat video dari hasil lagu aransemennya dan diupload ke
Youtube. Kebetulan Agus memiliki teman yang bekerja sebagai pembuat atau
perekam video acara pesta pernikahan yang bernama Amang dan biasanya dipanggil
Mamang.
“Mang, aku bisa minta tolong ?”
tanya Agus.
“memangnya kamu mau ditolongi apa
sih Gus ?” jawab Mamang.
“aku mau buat video musik Mang, aku
minta tolong kamu merekamnya menggunakan kameramu kan kamu sering buat video
acara pernikahan.” seru Agus.
“ya ampun Gus…..Gus….. untuk apa sih
kamu buat video musik segala, macam artis aja” ujar Mamang.
“aku punya ide untuk upload video
musikku ke Youtube, mana tau Aku nanti tekenal di Indonesia kayak duo keong
racun dan Briptu yang nyanyi lagu india itu.” seru Agus dengan percaya diri.
“yah…. Gus….Gus…. ketinggian
mimpimu, ya sudahlah berhubung kamu itu teman aku dari kecil, aku akan bantuin
kamu.” ucap Mamang
“beneran nih Mang……beneran nih……. ?”
Tanya Agus tidak percaya
“iya…..iya….., besok aku tunggu di
studio ya” jawab Mamang
“oke Mang…… kamu memang teman
terbaik aku” seru Agus sambil tos dengan Amang.
Mulailah Agus mengumpulkan
teman-teman ngamennya untuk diajak membuat video musik. dengan membawa
peralatan musik keroncong seperti ukulele, gitar, biola, flute, selo dan bas
ditambah dengan baju khas Jawa Barat seperti baju bedahan putih, kain kebat
batik, ikat kepala, dan sandal tarumpah yang mereka pinjam dari tetangganya
Agus yang kebetulan sering ikut pentas seni budaya Jawa.
Hasil ngamen untuk membeli tiket
konser pun hampir mencukupi, sudah terbayang-bayang diimajinasi Agus ramainya,
semaraknya dan spektakulernya aksi Adam Levine di konser Maroon 5 nanti. Sebelum
akhirnya berderinglah handphone dari saku celana Agus yang mengabarkan bahwa Sang
nenek diserempet oleh mobil saat pulang bekerja. Tanpa pikir panjang lagi Agus
pun bergegas ke rumah sakit tempat neneknya dirawat.
“Dokter, bagaimana keadaan nenek
saya ?” Tanya Agus terengah-engah
“saudara ini cucunya ? keadaan nenek
saudara baik-baik saja, kondisinya stabil, hanya mengalami luka ringan dan
sedikit terkejut saja.” jawab Dokter
“syukurlah…….., terimakasih ya
Dokter” ujar Agus dengan perasaan lega.
Saat ingin membayar biaya berobat
neneknya, Agus tercengang karena biayanya cukup besar baginya dan itu sangat
memusingkan bagi Agus karena jika memakai uang yang digunakan untuk membeli
tiket konser sebagai penebus biaya rumah sakit, maka Agus terancam tidak dapat
menonton konser Maroon 5, tapi dilain pihak biaya berobat Sang nenek adalah kewajiban
yang harus dibayarkan. Karena tidak ingin terlihat sedih saat betemu Sang
nenek, Agus tetap tersenyum dan menjumpai Sang nenek.
“bagaimana keadaan Nenek ? Nenek
baik-baik saja kan?” tanya Agus ke Neneknya yang terbaring dengan luka yang
dibalut.
“iya…. Nenek baik-baik saja, cuma luka sedikit” ujar Sang nenek dengan
suara agak pelan.
“Nenek istirahat ya, terus jangan lupa
diminum obatnya” ucap Agus
“iya, kemarikan tangan kamu Gus, ada
yang mau Nenek berikan” ucap Sang nenek sambil memegang tangan Agus.
“ini ada uang yang Nenek kumpulkan dari
hasil mencuci untuk kamu membeli tiket konser yang kamu inginkan” seru Sang
nenek.
“ya ampun Nek….., Nenek simpan sajalah
uangnya, uang Agus sudah hampir cukup kok Nek” jawab Agus terharu.
“tidak apa, Nenek memang sengaja
mengumpulkan uang ini untuk kamu agar bisa membantu kamu membeli tiket konser”
ucap Sang nenek menjelaskan.
Agus pun menangis dan memeluk Sang nenek
sambil berterimakasih. Agus permisi keluar kepada Sang nenek, di dalam
pikirannya Agus befikir akan menggunakan uang hasil mengamennya yang tekumpul
untuk membayar biaya rumah sakit Sang nenek. tiba-tiba saat berjalan di lorong
rumah sakit, Agus tertabrak oleh seorang
pria yang kelihatannya sangat panik dan terburu-buru.
“maaf Mas, Mas tidak apa-apa?” Tanya
pria tersebut kepada Agus.
“iya tidak apa-apa, sepertinya saya
kenal sama Mas ini lah. Kamu kan yang kemaren di mobil yang pernah saya ngamen”
ujar Agus.
“oh, iya iya….., kamu pengamen yang
nyanyi lagu “She Will Be Love” itu kan, Saya ingat sekarang” jawab pria
tersebut kepada Agus.
“iya Mas, sedang apa Mas ini disini
kelihatannya terburu-buru sekali ?” Tanya Agus penasaran.
“iya, tadi saya tidak sengaja
menyerempet seorang Nenek yang dirawat di ruangan itu. saya baru mengambil uang
dan telah membayar biaya perobatannya dan sekarang saya ingin melihat
keadaannya.” ucap pria tersebut menjelaskan.
“oh…… jadi Kamu yang menyerempet nenek
saya, dasar kamu keterlaluan ya…..”ucap Agus marah sambil melayangkan tinjunya
yang kemudian ditahan oleh orang yang berada disekitarnya.
“maaf Mas, saya tidak sengaja
menyerempet neneknya Mas. saya betul-betul minta maaf atas kecerobohan
saya.”ucap pria tersebut merasa besalah.
Setelah ditenangkan dan berpikiran
jernih, akhirnya Agus memaafkan pria tersebut dan mereka saling berjabat tangan
kemudian melanjutkan mengobrol. Pria tersebut menjelaskan kronologi
terserempetnya Sang nenek kepada Agus dan tidak disangka tenyata pria tersebut
juga telah melihat video hasil karya Agus yang diupload ke Youtube.
***
Berkat uang hasil mengamen,
pekerjaan serabutan lainnya dan uang yang diberikan Sang nenek, akhirnya Agus
pun dapat membeli tiket konser secara online yang akan ditukarkannya dengan
tiket aslinya di venue acara yang bertempat di Istora Senayan dan berangkat ke
Jakarta untuk menyaksikan konser band kesukaannya Maroon 5. Ditengah perjalanan
dari Bandung ke Jakarta tiba-tiba handphone Agus berdering dan ternyata itu
dari Mamang alias Amang.
“Gus kamu udah tau enggak ?” Tanya
Mamang
“tau apanya Mang, gak ngerti aku.”
jawab Agus kebingungan
“video musik mu yang kita upload ke
Youtube sudah dilihat oleh tujuh ratus ribu orang loh Gus!!!” ucap Mamang penuh
antusias.
“weh…… banyak juga ya Mang yang
liat” seru Agus
“iya banyak itu, udah terkenal lah
kamu Gus di youtube ya hahahahaha….gak sia-sia” seru Mamang sambil
tertawa.
Begitu senangnya Agus mendengar
kabar dari Amang tersebut, tidak disangka ternyata video yang mereka upload ke
Youtube mendapat apresiasi yang besar sehingga dilihat oleh tujuh ratus ribu
orang.
***
Rasa tidak sabar melihat konser selama
di perjalanan akhirnya hilang setelah Agus menjejakkan kakinya di Istora
Senayan. Agus langsung menuju tempat penukaran tiket dan akhirnya mendapatkan
tiket yang diimpikannya tersebut.
Suasana penuh keriuhan di tempat konser
pun membuat jantung Agus bedebar-debar dan rasa tidak sabar melihat perfoma
Adam Levine pun semakin menghinggapinya.
Tiba-tiba
suara 7000 an penonton pun menggelegar saat personil Maroon 5 yang terdiri dari
Adam Levine, Mickey Madden, James Valentine, Matt Flynn, dan PJ Morton terlihat
diatas panggung. Maroon 5 pun langsung membawakan lagu andalannya dari album
terbarunya Overexposed yang berjudul “Payphone”.
Ditengah-tengah
konser, Adam Levine menyampaikan rasa terimakasihnya terhadap fans Maroon 5 di
Indonesia.
“Selamat
Malam! Apakah kalian bersenang-senang? Siapa yang hadir di konser (Maroon 5)
tahun lalu? Kami tidak akan pernah melupakan konser kami tahun lalu, karena itu
konser terbaik kami. saya berterimakasih atas antusias fans maroon 5 di
Indonesia dan kreativitas yang ditunjukkan fans kami disini.
Saya
tahu di Indonesia ada fans yang membuat video lagu Misery menjadi sangat unik, sangat
menarik bagi saya dan saya suka pakaian yang dipakai di video tersebut. Saya
harap kepada Agus Ibrahim Admaja yang sedang melihat konser ini untuk dapat
menemui kami setelah konser untuk berfoto bersama.” seru Adam Levine.
Tiba-tiba munculah video yang dibuat
oleh Agus dan kawan-kawan di layar panggung saat membawakan lagu Misery dengan musik
keroncong dan memakai pakaian khas Jawa Barat. Melihat dan mendengar apa yang
telah disampaikan oleh Adam Levine, membuat Agus tidak percaya tenyata video
yang mereka buat telah dilihat dan diapresiasi oleh para personil Maroon 5.
Selepas konser, Agus pun menuju ke
belakang panggung dan memperlihatkan kartu tanda pengenalnya ke panitia acara
yang membawanya menuju ke tempat personil Maroon 5 berada.
Rasa
ketidakpercayaan dan kegembiraan pun terpancar jelas dari wajah Agus karena
dapat bertemu langsung, berjabat tangan dan berfoto bersama dengan Maroon 5.
Di pertemuan itu Agus mendapat
kejutan yang tidak terduga, secara khusus Agus dan teman-temannya diundang oleh
Maroon 5 untuk menampilkan karya mereka di Los Angeles dan berkunjung ke rumah
Adam Levine. Agus pun terkejut mendengarnya dan tanpa sadar melompat-lompat
kegirangan dan memeluk semua pesonil Maroon 5.
***
Agus pun kembali ke Bandung dan ingin
menyampaikan kabar gembira ini ke Sang nenek dan teman-temannya. Begitu
bahagianya Agus saat menunjukkan foto-fotonya bersama semua personil Maroon 5
kepada Nenek dan teman-temannya. Sang nenek pun ikut bahagia karena tidak penah
melihat Agus sebahagia dan seceria ini sejak meninggalnya kedua orangtuanya.
Agus dan kawan-kawan pun mulai
mempersiapkan segala perlengkapan dan baju yang akan mereka bawa ke Los Angeles
karena segala biaya dan urusan keberangkatan mereka telah diselesaikan oleh
manager dari Maroon 5.
Hari yang dinanti pun tiba, Agus dan
teman-teman pun berangkat menuju bandara dengan persiapan yang telah matang. Perjalanan
jauh dan melelahkan saat naik pesawat untuk pertamakalinya pun mereka rasakan,
tapi terbayar saat sampai ke kota Los Angeles dan berada di rumah Adam Levine.
Mereka disambut dan dijamu oleh Adam
sendiri di rumahnya, di rumah ini mereka akan beistirahat untuk tampil besoknya
di sebuah acara musik di stasiun televisi lokal. Adam banyak bercerita tentang
karirnya dan kesenangannya terhadap musik, dia sangat menyukai apa yang telah
ditampilkan Agus dan kawan-kawan di Youtube, menurutnya itu sangat memberikan
pandangan yang berbeda, unik dan sangat Indonesia.
Keesokan harinya Maroon 5, Agus dan
teman-temannya berangkat menuju stasiun televisi untuk mengisi sebuah acara
musik di sana. Karena acara berada di out door maka cukup banyak penonton yang
memadati sekitar panggung. Maroon 5 membawakan 2 lagu diawal kemudian mereka
mempersilahkan tamu mereka yang datang jauh-jauh dari Indonesia untuk
membawakan lagu Misery versi mereka. Penonton pun riuh bertepuk tangan
menyambut Agus dan kawan-kawan, perasaan kagum dan tidak percaya yang dirasakan
Agus saat berdiri diatas panggung dengan menggunakan pakaian khas Jawa Barat
dan memainkan musik keroncong dihadapan msayarakat Los Angeles merupakan hal
yang tidak pernah dibayangkan oleh Agus, karena berkat kreatifitasnya dan rasa
cintanya terhadap kebudayaan Jawa dan Musik keroncong telah membawanya sampai
ke Los Angeles.
***