Rabu, 26 Desember 2012

DARI KERONCONG KE LOS ANGELES



Dengan sikap mantap dan percaya diri Agus Ibrahim Admaja memainkan gitar yang ada ditangannya diiringi suara musik keroncong dan mulai menyanyikan lagu dari Maroon 5 yang berjudul “She Will Be Love” dihadapan orang yang menonton. Pelan tapi pasti alunan musik mengiringi suaranya yang melantunkan lagu tersebut, sebelum akhirnya terdengan suara tertawa kecil yang cekikikan dan bersambut dengan tawa dari semua orang di dalam mobil tersebut. Tidak memperdulikan tawa mereka Agus tetap bernyanyi dengan ciri khasnya.
            “Mas….Mas….Mas…. suaranya kok lucu banget kayak anak kecil gitu ?” tanya seorang perempuan di dalam mobil.
            “oh iya Mbak, memang seperti ini suara Saya, mirip Adam Levine kan” jawab Agus percaya diri.
            “hahahahaha……, iya sih lumayan mirip tapi jadi lucu lagunya karena memakai musik keroncong, gak modern banget” kata seorang laki-laki di mobil yang ternyata fans Maroon 5.
            “iya Mas, ini hasil kreatifitas saya” ucap Agus.
            “ya sudah Mas ini uangnya, udah berapa lama ngamen disini ?” tanya seorang wanita di mobil.
            “baru beberapa bulan Mbak, terimakasih Mbak-mbak dan Mas-Mas ya…….semoga sampai ketujuan dengan selamat” ucap Agus sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.
            Mobil tempat Agus mengamen itu pun berlalu dan dia melanjutkan aktivitasnya sebagai pengamen di salah satu jalan di kota Bandung. Agus sering menyanyikan lagu-lagu dari Maroon 5 saat mengamen dan dipadukan dengan musik keroncong. Saat mengamen memang sering orang tertawa atau pun hanya tersenyum saat dia mengamen karena lagu yang dipadukannya dengan musik keroncong dan penampilannya terlihat cukup unik dengan rambut kribo, kurus, berkacamata, memiliki lesung pipi dan tidak lupa jaket hitamnya yang bertuliskan MAROON 5.
            Agus merupakan fans berat Maroon 5 dan sangat mengidolakan vokalisnya Adam Levine, saat mendengar Maroon 5 akan mengadakan konsernya di Indonesia tanpa pikir panjang dia meniatkan diri untuk melihat konser Maroon 5 di Jakarta. Meskipun keinginannya sangat besar tetapi tidak diimbangi dengan keadaan ekonominya yang sangat tidak mencukupi kebutuhannya. Dia hanya tinggal dengan Neneknya yang hanya buruh cuci di pinggiran kota Bandung dan untuk membantu Sang Nenek, Agus bekerja sebagai pengantar koran. Tapi dia tidak akan mengalah dengan keadaan, di waktu luang dia manfaatkan untuk mengamen mengumpulkan uang untuk membeli tiket konser Maroon 5.
            Agus sangat menyayangi Neneknya karena sejak kecil dia sudah dirawat oleh Neneknya dan Neneknya mengajarinya tentang kesenian Jawa terutama alat musik keroncong kepada Agus. Sang nenek selalu mengajari Agus pentingnya kebudayaan Jawa untuk dilestarikan oleh anak-anak muda.
            mengetahui keinginan cucunya untuk melihat konser band kesukaannya, Sang nenek juga menyisihkan beberapa rupiah hasil kerjanya secara diam-diam untuk menyenangkan Sang cucu agar dapat membeli tiket konser yang diimpikannya.
***
            Disela-sela aktifitasnya, Agus sering berkreasi dengan cara mengaransemen lagu-lagu Maroon 5 yang dipadu dengan musik keroncong. Dengan beberapa teman yang biasanya nongkrong di studio musik, mereka membuat lagu Misery menjadi cukup apik dengan nuansa Jawa. Beberapa orang yang diperdengarkan lagu hasil aransemen mereka pun merasa sangat tertarik dengan lagu tersebut. Ada yang berkomentar sangat unik, sangat khas budayanya, sangat nyaman ditelinga dan sebagainya saat mendengarnya meskipun itu bukan lagu ciptaan mereka tetapi hasil aransemen lagu itu sangat berbeda sekali dari lagu aslinya dan memiliki khas tersendiri.
            Maraknya orang-orang yang mengunggah video mereka ke jejaring sosial seperti Youtube, membuat ide kreatif Agus muncul untuk membuat video dari hasil lagu aransemennya dan diupload ke Youtube. Kebetulan Agus memiliki teman yang bekerja sebagai pembuat atau perekam video acara pesta pernikahan yang bernama Amang dan biasanya dipanggil Mamang.
            “Mang, aku bisa minta tolong ?” tanya Agus.
            “memangnya kamu mau ditolongi apa sih Gus ?” jawab Mamang.
            “aku mau buat video musik Mang, aku minta tolong kamu merekamnya menggunakan kameramu kan kamu sering buat video acara pernikahan.” seru Agus.
            “ya ampun Gus…..Gus….. untuk apa sih kamu buat video musik segala, macam artis aja” ujar Mamang.
            “aku punya ide untuk upload video musikku ke Youtube, mana tau Aku nanti tekenal di Indonesia kayak duo keong racun dan Briptu yang nyanyi lagu india itu.” seru Agus dengan percaya diri.
            “yah…. Gus….Gus…. ketinggian mimpimu, ya sudahlah berhubung kamu itu teman aku dari kecil, aku akan bantuin kamu.” ucap Mamang
            “beneran nih Mang……beneran nih……. ?” Tanya Agus tidak percaya
            “iya…..iya….., besok aku tunggu di studio ya” jawab Mamang
            “oke Mang…… kamu memang teman terbaik aku” seru Agus sambil tos dengan Amang.
            Mulailah Agus mengumpulkan teman-teman ngamennya untuk diajak membuat video musik. dengan membawa peralatan musik keroncong seperti ukulele, gitar, biola, flute, selo dan bas ditambah dengan baju khas Jawa Barat seperti baju bedahan putih, kain kebat batik, ikat kepala, dan sandal tarumpah yang mereka pinjam dari tetangganya Agus yang kebetulan sering ikut pentas seni budaya Jawa.
            Hasil ngamen untuk membeli tiket konser pun hampir mencukupi, sudah terbayang-bayang diimajinasi Agus ramainya, semaraknya dan spektakulernya aksi Adam Levine di konser Maroon 5 nanti. Sebelum akhirnya berderinglah handphone dari saku celana Agus yang mengabarkan bahwa Sang nenek diserempet oleh mobil saat pulang bekerja. Tanpa pikir panjang lagi Agus pun bergegas ke rumah sakit tempat neneknya dirawat.
            “Dokter, bagaimana keadaan nenek saya ?” Tanya Agus terengah-engah
            “saudara ini cucunya ? keadaan nenek saudara baik-baik saja, kondisinya stabil, hanya mengalami luka ringan dan sedikit terkejut saja.” jawab Dokter
            “syukurlah…….., terimakasih ya Dokter” ujar Agus dengan perasaan lega.
Saat ingin membayar biaya berobat neneknya, Agus tercengang karena biayanya cukup besar baginya dan itu sangat memusingkan bagi Agus karena jika memakai uang yang digunakan untuk membeli tiket konser sebagai penebus biaya rumah sakit, maka Agus terancam tidak dapat menonton konser Maroon 5, tapi dilain pihak biaya berobat Sang nenek adalah kewajiban yang harus dibayarkan. Karena tidak ingin terlihat sedih saat betemu Sang nenek, Agus tetap tersenyum dan menjumpai Sang nenek.
“bagaimana keadaan Nenek ? Nenek baik-baik saja kan?” tanya Agus ke Neneknya yang terbaring dengan luka yang dibalut.
   “iya…. Nenek baik-baik saja, cuma luka sedikit” ujar Sang nenek dengan suara agak pelan.
“Nenek istirahat ya, terus jangan lupa diminum obatnya” ucap Agus
“iya, kemarikan tangan kamu Gus, ada yang mau Nenek berikan” ucap Sang nenek sambil memegang tangan Agus.
“ini ada uang yang Nenek kumpulkan dari hasil mencuci untuk kamu membeli tiket konser yang kamu inginkan” seru Sang nenek.
“ya ampun Nek….., Nenek simpan sajalah uangnya, uang Agus sudah hampir cukup kok Nek” jawab Agus terharu.
“tidak apa, Nenek memang sengaja mengumpulkan uang ini untuk kamu agar bisa membantu kamu membeli tiket konser” ucap Sang nenek menjelaskan.
Agus pun menangis dan memeluk Sang nenek sambil berterimakasih. Agus permisi keluar kepada Sang nenek, di dalam pikirannya Agus befikir akan menggunakan uang hasil mengamennya yang tekumpul untuk membayar biaya rumah sakit Sang nenek. tiba-tiba saat berjalan di lorong rumah sakit,  Agus tertabrak oleh seorang pria yang kelihatannya sangat panik dan terburu-buru.
“maaf Mas, Mas tidak apa-apa?” Tanya pria tersebut kepada Agus.
“iya tidak apa-apa, sepertinya saya kenal sama Mas ini lah. Kamu kan yang kemaren di mobil yang pernah saya ngamen” ujar Agus.
“oh, iya iya….., kamu pengamen yang nyanyi lagu “She Will Be Love” itu kan, Saya ingat sekarang” jawab pria tersebut kepada Agus.
“iya Mas, sedang apa Mas ini disini kelihatannya terburu-buru sekali ?” Tanya Agus penasaran.
“iya, tadi saya tidak sengaja menyerempet seorang Nenek yang dirawat di ruangan itu. saya baru mengambil uang dan telah membayar biaya perobatannya dan sekarang saya ingin melihat keadaannya.” ucap pria tersebut menjelaskan.
“oh…… jadi Kamu yang menyerempet nenek saya, dasar kamu keterlaluan ya…..”ucap Agus marah sambil melayangkan tinjunya yang kemudian ditahan oleh orang yang berada disekitarnya.
“maaf Mas, saya tidak sengaja menyerempet neneknya Mas. saya betul-betul minta maaf atas kecerobohan saya.”ucap pria tersebut merasa besalah.
Setelah ditenangkan dan berpikiran jernih, akhirnya Agus memaafkan pria tersebut dan mereka saling berjabat tangan kemudian melanjutkan mengobrol. Pria tersebut menjelaskan kronologi terserempetnya Sang nenek kepada Agus dan tidak disangka tenyata pria tersebut juga telah melihat video hasil karya Agus yang diupload ke Youtube. 
***
            Berkat uang hasil mengamen, pekerjaan serabutan lainnya dan uang yang diberikan Sang nenek, akhirnya Agus pun dapat membeli tiket konser secara online yang akan ditukarkannya dengan tiket aslinya di venue acara yang bertempat di Istora Senayan dan berangkat ke Jakarta untuk menyaksikan konser band kesukaannya Maroon 5. Ditengah perjalanan dari Bandung ke Jakarta tiba-tiba handphone Agus berdering dan ternyata itu dari Mamang alias Amang.
            “Gus kamu udah tau enggak ?” Tanya Mamang
            “tau apanya Mang, gak ngerti aku.” jawab Agus kebingungan
            “video musik mu yang kita upload ke Youtube sudah dilihat oleh tujuh ratus ribu orang loh Gus!!!” ucap Mamang penuh antusias.
            “weh…… banyak juga ya Mang yang liat” seru Agus
            “iya banyak itu, udah terkenal lah kamu Gus di youtube ya hahahahaha….gak sia-sia” seru Mamang sambil tertawa. 
            Begitu senangnya Agus mendengar kabar dari Amang tersebut, tidak disangka ternyata video yang mereka upload ke Youtube mendapat apresiasi yang besar sehingga dilihat oleh tujuh ratus ribu orang.
***
Rasa tidak sabar melihat konser selama di perjalanan akhirnya hilang setelah Agus menjejakkan kakinya di Istora Senayan. Agus langsung menuju tempat penukaran tiket dan akhirnya mendapatkan tiket yang diimpikannya tersebut.
Suasana penuh keriuhan di tempat konser pun membuat jantung Agus bedebar-debar dan rasa tidak sabar melihat perfoma Adam Levine pun semakin menghinggapinya.
            Tiba-tiba suara 7000 an penonton pun menggelegar saat personil Maroon 5 yang terdiri dari Adam Levine, Mickey Madden, James Valentine, Matt Flynn, dan PJ Morton terlihat diatas panggung. Maroon 5 pun langsung membawakan lagu andalannya dari album terbarunya Overexposed yang berjudul “Payphone”.
            Ditengah-tengah konser, Adam Levine menyampaikan rasa terimakasihnya terhadap fans Maroon 5 di Indonesia.
“Selamat Malam! Apakah kalian bersenang-senang? Siapa yang hadir di konser (Maroon 5) tahun lalu? Kami tidak akan pernah melupakan konser kami tahun lalu, karena itu konser terbaik kami. saya berterimakasih atas antusias fans maroon 5 di Indonesia dan kreativitas yang ditunjukkan fans kami disini.
Saya tahu di Indonesia ada fans yang membuat video lagu Misery menjadi sangat unik, sangat menarik bagi saya dan saya suka pakaian yang dipakai di video tersebut. Saya harap kepada Agus Ibrahim Admaja yang sedang melihat konser ini untuk dapat menemui kami setelah konser untuk berfoto bersama.” seru Adam Levine.

Tiba-tiba munculah video yang dibuat oleh Agus dan kawan-kawan di layar panggung saat membawakan lagu Misery dengan musik keroncong dan memakai pakaian khas Jawa Barat. Melihat dan mendengar apa yang telah disampaikan oleh Adam Levine, membuat Agus tidak percaya tenyata video yang mereka buat telah dilihat dan diapresiasi oleh para personil Maroon 5.
Selepas konser, Agus pun menuju ke belakang panggung dan memperlihatkan kartu tanda pengenalnya ke panitia acara yang membawanya menuju ke tempat personil Maroon 5 berada.   
Rasa ketidakpercayaan dan kegembiraan pun terpancar jelas dari wajah Agus karena dapat bertemu langsung, berjabat tangan dan berfoto bersama dengan Maroon 5.
            Di pertemuan itu Agus mendapat kejutan yang tidak terduga, secara khusus Agus dan teman-temannya diundang oleh Maroon 5 untuk menampilkan karya mereka di Los Angeles dan berkunjung ke rumah Adam Levine. Agus pun terkejut mendengarnya dan tanpa sadar melompat-lompat kegirangan dan memeluk semua pesonil Maroon 5.
***
Agus pun kembali ke Bandung dan ingin menyampaikan kabar gembira ini ke Sang nenek dan teman-temannya. Begitu bahagianya Agus saat menunjukkan foto-fotonya bersama semua personil Maroon 5 kepada Nenek dan teman-temannya. Sang nenek pun ikut bahagia karena tidak penah melihat Agus sebahagia dan seceria ini sejak meninggalnya kedua orangtuanya.
Agus dan kawan-kawan pun mulai mempersiapkan segala perlengkapan dan baju yang akan mereka bawa ke Los Angeles karena segala biaya dan urusan keberangkatan mereka telah diselesaikan oleh manager dari Maroon 5.
Hari yang dinanti pun tiba, Agus dan teman-teman pun berangkat menuju bandara dengan persiapan yang telah matang. Perjalanan jauh dan melelahkan saat naik pesawat untuk pertamakalinya pun mereka rasakan, tapi terbayar saat sampai ke kota Los Angeles dan berada di rumah Adam Levine.
Mereka disambut dan dijamu oleh Adam sendiri di rumahnya, di rumah ini mereka akan beistirahat untuk tampil besoknya di sebuah acara musik di stasiun televisi lokal. Adam banyak bercerita tentang karirnya dan kesenangannya terhadap musik, dia sangat menyukai apa yang telah ditampilkan Agus dan kawan-kawan di Youtube, menurutnya itu sangat memberikan pandangan yang berbeda, unik dan sangat Indonesia.
Keesokan harinya Maroon 5, Agus dan teman-temannya berangkat menuju stasiun televisi untuk mengisi sebuah acara musik di sana. Karena acara berada di out door maka cukup banyak penonton yang memadati sekitar panggung. Maroon 5 membawakan 2 lagu diawal kemudian mereka mempersilahkan tamu mereka yang datang jauh-jauh dari Indonesia untuk membawakan lagu Misery versi mereka. Penonton pun riuh bertepuk tangan menyambut Agus dan kawan-kawan, perasaan kagum dan tidak percaya yang dirasakan Agus saat berdiri diatas panggung dengan menggunakan pakaian khas Jawa Barat dan memainkan musik keroncong dihadapan msayarakat Los Angeles merupakan hal yang tidak pernah dibayangkan oleh Agus, karena berkat kreatifitasnya dan rasa cintanya terhadap kebudayaan Jawa dan Musik keroncong telah membawanya sampai ke Los Angeles.
***

             

Minggu, 16 Desember 2012

PESAN UNTUK ANAKKU

Meskipun belum menikah dan sepertinya masih lama sekali untuk menjadi orang tua. Tapi jika boleh berandai-andai saya adalah orang tua yang memiliki anak, maka saya akan memberi pesan kepada anak saya.

Pesan untuk anak ku nanti jika dia telah berumur 16 tahun :

- Jika perempuan : Bertutur kata lah yang baik dan sopan, jangan pernah kamu memancing nafsu laki-laki, karena pada dasarnya kami (laki-laki) adalah orang yang brengsek termasuk ayah mu ini. Maka carilah lelaki brengsek yang kamu yakin bisa lebih bertanggung jawab dari ayah mu ini.

- Jika laki-laki : Lakukanlah apa yang kamu mau, tetapi bertanggung jawablah terhadap perbuatan yang kamu buat. Jangan jadi orang bodoh yang malu untuk berbuat baik atau jadi orang pintar yang bangga untuk berbuat jahat.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...