Mahmoud
Ahmadinejad Lahir di daerah desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 120
kilometer arah tenggara Teheran.
Dia merupakan
anak keempat dari tujuh bersaudara, berasal dari keluarga Syiah. Ia merupakan
putra seorang pandai besi. Seseorang yang tidak terkenal, bukan tokoh ulama,
juga bukan tokoh politik di negara Iran.
Ahmadinejad
kecil tumbuh layaknya seorang remaja di usianya. Dikenal sebagai penggemar
sepakbola dan jago bermain sepakbola. Dia juga pintar matematika. Selain itu
Ahmadinejad terkenal memiliki suara yang bagus, seperti saat membaca Al-Quran
maupun pidato.
Tidak ada
yang mengira Mahmoud Ahmadinejad dapat terpilih menjadi Presiden Iran, karena 6
kandidat presiden lainnya merupakan tokoh ulama atau tokoh politik yang
memiliki sumber dana besar. Ahmadinejad terpilih karena rakyat menyukai gaya dan sifatnya yang
sederhana.
Walikota Teheran
Ahmadinejad
lalu terpilih sebagai walikota Teheran pada Mei 2003. Saat menjabat Walikota
Teheran, kemana-mana selalu menyetir sendiri, tetap tinggal di rumah susunnya,
membersihkan lingkungannya sendiri, suka mengamati sendiri setiap sudut kota dan lain-lain. Dalam
masa tugasnya, dia mengembalikan banyak perubahan yang dilakukan
walikota-walikota sebelumnya yang lebih moderat dan reformis, dan mementingkan
nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan-kegiatan di pusat-pusat kebudayaan.
Presiden
Mohammad Khatami pernah melarangnya menghadiri pertemuan Dewan
Menteri, suatu hak yang biasa diberikan kepada para walikota Teheran. Hal ini
dikarenakan pada waktu Khatami menuju Universitas Teheran, Khatami terjebak
macet. Khatami mengkritik Ahmadinejad yang saat itu menjabat walikota Teheran.
Namun
bukannya tergesa-gesa membereskan masalah tersebut, Ahmadinejad justru berkata:
“Bersyukurlah karena presiden kita telah merasakan kehidupan rakyatnya yang
sesungguhnya”. Namun Ahmadinejad tetap santai menghadapi larangan tersebut.
Sifatnya yang
sederhana ini masih terlihat saat Ahmadinejad terpilih menjadi Presiden.
Karpet-karpet merah persia
mahal dikeluarkan semua dari istana, menolak mobil limosine dan tetap setia
menggunakan mobil tuanya serta tetap tinggal di rumah susunnya.
Selain
sifatnya yang sederhana ia dicintai karena lebih mementingkan memperbaiki
ekonomi negara ketimbang bidang-bidang lain dan memperjuangkan setiap
pendapatan minyak bumi agar jatuh ke meja makan rakyat Iran.
Kontroversi Ahmadinejad
Ahmadinejad
semakin populer dengan kutipan pernyataannya dalam sebuah pertemuan di hadapan
para mahasiswa pada 26 Oktober 2005 dari pernyataan Ayatollah Khomeini yang
menyerukan agar Israel “dihapus dari peta dunia” memicu kontroversi. Selain,
menuai kecaman dari berbagai pemimpin dunia, termasuk Presiden Shimon Peres.
Peres bahkan membalas dengan menuntut agar Iran dikeluarkan dari keanggotaan
di Perserikatan Bangsa-bangsa.
Pernyataan
yang kontroversial ini diulang kembali pada 14 Desember 2005. Saat itu, ia
berkata bahwa Holocaust (peristiwa pembantaian terhadap kaum Yahudi oleh
rezim Nazi pada masa Perang Dunia II) hanyalah sebuah mitos yang digunakan
bangsa Eropa untuk menciptakan negara Yahudi di jantung dunia Islam. Ia juga
sempat menyelenggarakan konferensi tentang Holocaust.
Sementara,
kritik dalam negeri mengenai kebijakan domestik dan luar negeri terus mengalir
deras. Kritik datang dari tokoh ulama besar Ayatollah Hossein Ali Montazeri.
Merujuk retorika Ahmadinejad terhadap Amerika Serikat, Montazeri menyatakan
bahwa sangat perlu bertindak logis terhadap musuh dan tidak memprovokasi. Bagi
Montazeri, ekstremisme tidak berbuah baik untuk rakyat.
Iran menegaskan bahwa pengembangan teknologi
nuklir merupakan hak yang tidak bisa disangkal meskipun Dewan Keamanan PBB
mengeluarkan resolusi yang menuntut Iran untuk menghentikan program
pengayaan uranium. Ahmadinejad mendapat kritikan dari kalangan konservatif
maupun reformis mengenai kebijakan ekonominya dan cara dia menangani isu nuklir
Iran.
Hidup Sederhana ala Ahmadinejad
“Ingat, kau tak lebih
dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat,
yaitu melayani bangsa Iran. (Mahmoud Ahmadinejad)”
Ahmadinejad
terkenal dengan kesederhanaannya dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai
personal maupun sebagai seorang Presiden Iran. Dalam sebuah sesi wawancara
bersama wartawan TV Fox dari Amerika, terungkaplah sisi-sisi menakjubkan dari
seorang Ahmadinejad, kehidupannya yang sangat sederhana menjadi sangat
membanggakan jika kita bandingkan dengan kehidupan para pejabat di negeri kita
sendiri, Indonesia. Apa saja itu?
Saat Menjabat Presiden
Saat pertama
kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang
sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya
dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
Ia mengamati
bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP,
lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada
protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski
sederhana tetap terlihat impresive.
Langkah
pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari
Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang
lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan
satu-satunya uang yang masuk adalah uang gaji bulanannya sebagai dosen di sebuah
universitas yang hanya senilai US$ 250.
Selama
menjabat sebagai Presiden Iran,
Ia tinggal di rumahnya sendiri. Ia tidak mengambil gajinya sebagai Presiden,
alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas
untuk menjaganya.
Sang presiden
selalu membawa tas setiap hari yang berisikan sarapan; roti isi atau roti keju
yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira,ia juga menghentikan
kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.
Selain itu,
hal lain yang ia ubah adalah kebijakan pesawat terbang Kepresidenan, ia
mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan
untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas
ekonomi.
SUMBER : http://astaqauliyah.com/2010/08/belajar-kesederhanaan-dari-presiden-iran-mahmoud-ahmadinejad/