Krisis
identitas bukan bermakna orang yang tidak mengenal namanya, tetapi orang
yang lupa fungsi dan perannya, krisis identitas muncul sebagai efek atau
dampak seseorang yang mengalami degradasi konsep diri, konsep diri
terkikis oleh kritik, terkikis oleh berbagai komentar negatif, terkikis oleh
masukan dan saran yang terkesan bagus, terkesan melenakan tetapi sebenarnya
merusak konsep diri. " DIRIMU ADALAH APA YANG KAMU PIKIRKAN",
semakin lunak pemikiran kita terhadap diri, semakin kecil upaya kita untuk meningkatkan
kapasitas diri, banyak keraguan, banyak ketidakpercayaan yang akhirnya mengikis
kepercayaan diri.
Konsep diri bukan
hasil penggabungan beberapa bumbu rempah - rempah dan bahan - bahan masakan, konsep
diri adalah akumulasi pengalaman hidup, akumulasi strategi menangani dan
mengatasi masalah, akumulasi perenungan " WHO AM I?". Konsep diri
adalah pengenalan diri secara mendalam berdasar analisis mendasar siapa
sejatinya kita. Mengenal kelebihan dan kelemahan orang lain adalah hal yang
mudah dibandingkan kita mengenal kelemahan dan kelebihan kita. Krisis
identitas membuat penderitanya menjadi seorang peragu, seorang yang harus
menunggu instruksi orang lain untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Krisis
identitas membuat seseorang mengandalkan orang lain untuk melakukan segala
hal, kehilangan kemandirian dalam banyak aspek kehidupan.
Kehidupan berjalan dengan sangat keras, berjalan dengan kejam dan tidak memberi
kesempatan atau ampunan kepada orang - orang yang merasa kalah, orang - orang
yang mundur sebelum bertarung, kehidupan hanya mengajarkan satu hal " FIGHT
OR FLIGHT", Jika menghadapi permasalahan kehidupan, HADAPI atau
LARI?. Melarikan diri dari masalah bukan sebuah solusi tetapi sebuah
ketakutan menghadapi kerasnya kehidupan, ketakutan jika gagal mengantisipasi.
Setiap insan dilahirkan dengan naluri survival, naluri bertahan hidup,
akan hidup seadanya atau hidup seperti yang diimpikannya, impian setiap orang
juga beragam dan bermacam - macam. Jangan pernah menganggap remeh impian orang
lain karena suatu saat anda hanya akan bengong dan terkagum - kagum ketika
orang tersebut sudah mencapai keinginannya. Sebesar apapun impian anda, sebesar
apapun pencapaian anda saat ini, jangan pernah meragukan orang lain bahwa kelak
mereka juga akan menggenggam impiannya.
Krisis
identitas bermula dari gap antara harapan dan realita, jika harapan terlalu
tinggi dan realita terlalu rendah maka seseorang akan ragu dengan kemampuan
dirinya, akan ragu dengan semua kelebihannya, akan ragu dengan semua potensi
yang dia miliki. Krisis identitas sering diistilahkan oleh anak gaul
dengan GALAU, dibutuhkan sebuah strategi menangani dan mengatasi galau,
dibutuhkan sebuah kekuatan mental dan kekuatan fisik untuk mengatasi
galau.
Harapan atau impian yang terlalu tinggi memang baik tetapi lebih baik
lagi memiliki impian berjenjang ( menjadi yang terbaik dikelas, menjadi terbaik
di nasional, menjadi terbaik di internasional). Impian berjenjang atau bertahap
membuat gap antara realita dan harapan tidak terlalu besar, kesenjangan antara
realita dan harapan sangat pendek sehingga upaya keras untuk mencapainya juga
lebih sistematis dan berjenjang, ketika pencapaian berjalan sistematis seperti
menaiki anak tangga maka bukan mustahil apapun yang diimpikan akan tercapai.
Contoh seorang pebisnis sukses Bob Sadino, memulai impian dengan memiliki
bisnis mensupplai telur ayam kampung, kemudian mendirikan toko pensupplai ayam
kampung dan daging ayam sekarang memiliki mall yang mensupplai daging dan telur
untuk dalam negeri dan luar negeri. sebuah impian dan langkah yang berjenjang.
Contoh kedua adalah Profesor Rhenald Kasali ( SD, SMP, SMA, S1, S2, S3)
melewati pendidikan yang berjenjang. Jika anda merasa memiliki krisis
identitas, coba evaluasi apakah harapan - harapan anda terlalu tinggi? apakah
langkah anda mencapai impian sudah sistematis, apakah kelebihan anda sudah
menunjang pencapaian impian? apakah semua peluang dan tantangan yang ada sudah
anda prediksi sejak awal?
Pakar otak kanan mengajarkan " LAKUKAN" tetapi dengan kombinasi
otak kanan dan otak kiri maka akan menjadi " RENCANAKAN dan SEGERA LAKUKAN
kemudian EVALUASI PELAKSANAAN!. jika semua langkah - langkah refleksi dan
perbaikan sudah anda lakukan masih mengalami krisis identitas maka saatnya
melakukan pelatihan LIFE REVOLUTION bersama Tung Desem Waringin atau GOLDEN WAYS nya
Mario Teguh.
SUMBER : http://imron46.blogspot.com/2012/07/krisis-identitas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar