Sabtu, 04 Agustus 2012

PUASA 2012


           Puasa…..puasa…. bagi orang yang beriman (terutama orang yang namanya Iman ya…..) waktu telah memasuki bulan puasa di tahun 2012 ini dan pastinya banyak hal yang berbeda di bulan ini, tahun ini puasa banyak yang menarik karena puasa tahun ini kuliah sedang libur semester bertepatan dengan bulan puasa, jadi gak ada panas-panas pergi kuliah dan menghadapi dosen-dosen yang memiliki jurus-jurus gokil seperti kamehame, seribu bayang, sharinggan, byakugan, dan amaterasu saat menyampaikan perkuliahannya (ini dosen apa tokoh komik jepang ?).

            Dua hari sebelum awal puasa, emak saya mau memasak dengan bahan baku ayam kampung, jadi saya di tugaskan membantu memotong tu ayam. Sehari sebelum puasa, emak saya malah mau masak entok dan saya juga ditugaskan untuk membantu memotong tu entok. Tanpa diduga kemampuan potong memotong saya levelnya naik sehingga saya ingin mencoba memotong sesuatu yang baru, kebetulan ada anak tetangga yang mau disunat dan pikiran gila saya pun muncul gimana kalau seandainya saya  mencoba mengajukan diri untuk bisa memotong (serem amat…..) atau menyunat titit tu anak untuk meningkatkan knife skill saya, ntar kalau udah mahir jadi bisa buka sunat keliling untuk nambah-nambah uang untuk mengisi bulan puasa ini deh.

***
            Sholat taraweh yang pertama tiba, rencananya saya mau sholat di musholla dekat rumah. Setiap taraweh pertama musholla ramai sekali penuh dengan bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda-pemudi dan anak-anak. Waktu zaman saya masih SD, sholat tarawehnya tidak pernah serius selalu aja main-main sama teman di musholla namanya juga anak SD. Yang biasanya dilakukan di musholla bukannya sholat, malah main ABC lima dasar sama teman-teman seperti nama hewan, nama buah, nama pemain bola dan lainnya. Selain itu saya juga mengganggu teman yang serius sholat dengan cara menyentil kupingnya, melorotin celananya, atau yang paling ekstream nyodok bokong teman pake jurus jari tanpa aba-aba saat teman lagi rukuk, “tuuuppp……” (langsung ke bokong) dan sikawan pun terduduk tak berkata-kata sambil memegangi bokongnya (hemp….hempppp). Kalau sekarang sih udah kuliah jadi harus lebih serius sholatnya, tapi ternyata waktu sholat taraweh ini musholla penuh sekali, jadi saya angkat salah satu tuyul-tuyul (anak-anak maksudnya) yang sholat di dalam dan mengangkatnya keluar untuk mengambil barisan saf anak itu (masih aja ganguin orang meskipun udah kuliah ternyata).
***
               
Satu hal yang saya tunggu di bulan puasa adalah saat buka puasa bersama dengan teman-teman. Teman kuliah T. Elektro Ext 2009 merencanakan buka puasa bersama yang diawali dengan status dari teman saya Jaka Dwi Sandria di FB.

Woy ceman ceman! Tidak adakah acara keakraban seperti buka bareng gitu?
Hehehe Mananya ini nafas nafasnya?


Dan tanpa nunggu sampe 10 tahun (gila aja nunggu sampe segitunya) telah banyak teman-teman lainnya yang memberikan komentar dan akhirnya diputuskan untuk mengadakan acara buka puasa bersama hari jumat di Tialif. Hari yang direncanakan tiba dan semua bergerak berkumpul di tialif di sore hari yang baru diguyur hujan dan untungnya tidak menghambat acara ini. Tidak banyak teman yang hadir di acara buka bersama ini tetapi banyak hal-hal yang menarik saat acara buka bersama ini seperti hadirnya teman kami Oky Setiyawan, kalau bisa diibaratkan dia ini bagaikan Sasuke yang hilang diculik Orochimaru dari desa konoha (diibaratkan unimed jadi konoha ceritanya) karena dia pindah jurusan kuliah dan karena rambutnya yang tetap bergaya emo maka diibaratkan sasuke. Memang suatu hal yang tidak disangka Oky dapat ikut buka bersama setelah lama gak kelihatan di lingkungan kuliah, saya dan teman-teman jadi teringat hal-hal yang dilakukan Oky dulu seperti waktu Saya, Ican dan Oky pulang kuliah naik angkot, jika Oky duduk di kursi depan maka siap-siap aja penumpang yang lain terkejut (Dubraaaaakkk!!!) karena Oky selalu membanting pintu angkot dengan keras saat menutupnya, lain lagi saat praktek bengkel listrik dia bukannya menggerinda plat untuk box adaptor tapi malah menggerinda pisau lipatnya agar lebih tajam, dan satu kejadian lagi yang kocak yaitu saat masuk pelajaran Matematika yang dosennya adalah Pak Marsangkap dan sedang menuju kelas untuk masuk memberi kuliah, tapi pintu kelas malah ditutup dan dikunci sama si Oky jadinya Pak Marsangkap gak bisa masuk dan menggedor-gedor pintu akibat perbuatan tergokil si Oky. 

***

Orang yang berbuka puasa di tialif sangat rame sehingga para pelayan pun sibuk mencatat makanan pesanan pengunjung dan menghidangkannya, saya memesan ayam bakar dan teh manis panas tapi serius lama kali tu makanan baru nyampe ke meja sampe adzan maghrib pun terdengar tu makanan pun tak kunjung tiba mungkin sangkin ramenya yang mau makan. Lain halnya dengan Uncle (Himawan) datang lebih lama dari jadwal ngumpul dan baru memesan makanan tapi ayam penyet dan pudingnya cepat kali datang ke meja sungguh kemampuan memilih makanan yang tepat yang dimiliki Uncle. Lain halnya dengan Ican, awalnya dia datang dengan memakai jaket biru Timnas Prancis, kalo kepalanya masih tetap botak aja udah mirip dia sama pemain bola Prancis yaitu Karim Benzema, yang lebih nyeleneh si Ican malah buka tu jaket dan cuma pake singlet berwarna hitam aja pas makan di antara sekian banyaknya orang (memang pede kali si Ican ni). 


Sambil menikmati makan, di layar big screen yang disediakan di tialif menayangkan acara On The Spot di Trans 7 dimana terdapat video anjing yang sedang menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri karena keheranan, dan si Ican juga melihat video itu dan terbayang di pikiran saya mungkin tu anjing terheran heran melihat si Ican memakai singlet dan menganggapnya majikan.


STP (Selo Tapi Pasti) di acara buka bersama hanya diwakilkan oleh Faisal dimana anggotanya yang lain Geri berhalangan hadir karena sedang berada di karo dan Edin juga berhalangan hadir. Jelas hal ini mengurangi kemeriahan acara buka bersama ini karena jika STP berkumpul pasti jadi lebih seru dan kocak. Saya bersama Andri dan Satriawan yang sering disebut Wali (ada-ada aja dah kawan-kawan ni) juga datang sendiri karena Andri sedang di Pekanbaru dan Satriawan berhalangan hadir. SID (Sumarni Ira Dita) diwakilkan oleh Sumarni dan Dita yang ikut buka puasa bersama karena Ira juga sedang berhalangan hadir. Dengan Jaka, Himawan, Ican, Zoel, Teguh, Aziz dan Oky suasana tetap meriah dan menyenangkan. Semoga Elektro Ext 2009 bisa berkumpul semua menghabiskan waktu bersama sebelum pergi untuk PPL.


***

Di bulan puasa ini acara Masterchef  2 juga mulai disiarkan, ini acara TV yang sangat menarik di bulan puasa selain PPT (Para Pencari Tuhan). Puasa gini liat acara masak memang membuat tambah laper tetapi memberi inspirasi untuk saya dan emak saya. Emak saya termasuk suka liat acara Masterchef karena aneka olahan masakan yang di pertandingkan untuk para kontestan berbeda-beda setiap minggunya dan kontestannya memiliki pekerjaan yang berbeda-beda baik wanita maupun pria. Entah karena termotivasi atau memang karena ingin memasak sesuatu keesokan harinya emak saya berencana membuat kue bolu. Gak biasanya emak saya rajin buat kue gini dan karena saya juga ikut termotivasi akhirnya ikut bantuin masak jadinya. Bagaikan chef professional emak saya mengikuti resep dan langkah-langkah pembuatan kue dengan teliti bahkan terlalu teliti menurut saya karena tu resep mungkin udah 100 kali di baca emak saya sampe-sampe dianya hapal sendiri. Emak saya orangnya takutan, jadi waktu saya bantu ngaduk adonan yang aturannya mudah jadi sulit karena emak saya selalu mengawasi dan menjelaskan pada saya cara mengaduk yang baik dan benar dengan sangat teliti dan terperinci, saya pun berpikir jangan-jangan emak saya udah melakukan penelitian terhadap sampel 10 ibu-ibu mengenai cara membuat adonan kue bolu.

Akhirnya setelah proses yang lama, berbelit-belit dan terlalu teliti itu kue bolunya pun jadi dan terbayang dalam pikiran saya pasti emak saya akan berkata “This is it….. kue bolu ala emak” dengan bergaya seperti chef professional, tapi ternyata kue bolunya jadi bantet dan padat, agar tidak mengecewakan emak saya, akhirnya saya pun mencicipinya dan rasanya sih enak tetapi karena kuenya bantet jadi seret di tenggorokan tetapi yang penting enak. Emak saya pun tidak menyerah selang beberapa hari dia mencoba membuat kue bolu untuk yang kedua kalinya setelah meneliti kesalahan kue yang lalu dan ternyata hasilnya juga kurang memuaskan karena pinggiran kue bolunya mengembang tetapi bagian tengahnya seperti longsong ke dalam dan agak lembek karena diakibatkan panas yang tidak merata, kalau dibayangkan kue bolu ini mirip seperti pesawat ufo. Percobaan membuat kue yang ketiga kalinya pun emak saya lakukan, untuk menambah presentasi keberhasilan membuat kue kali ini emak saya mencari berbagai info dan pendapat. Setelah mengeluarkan keahlian memasak yang optimal hasilnya kue bolu pun jadi dengan baik dan sesuai harapan dengan bentuk dan rasa yang bagus.

Emak saya pernah minta tolong kepada saya untuk mengaduk masakannya agar terus diaduk tanpa berhenti sementara emak saya mencuci bahan makanan lain. Bagaikan kesambet saya pun berlagak seperti peserta Masterchef yang dengan ahlinya memasak suatu masakan padahal cuma mengaduk masakan. Diaduk dan terus diaduk sehingga akhirnya saya melihat ada yang janggal di masakan itu, masakannya kok makin penuh di panci ini. Semakin lama semakin penuh hingga meluber keluar dan lantas saya menjerit “wa….wa…..kenapa ini..!!!” seperti wanita yang pertama kali menstruasi. Lantas emak saya langsung melompat dan mengatasi masalah yang ada, “kok enggak diaduk ris ?” Tanya emak saya, “udah, tapi tiba-tiba penuh aja sendiri” jawab saya. Langsung saya diceramahi selama beberapa menit, mungkin emak saya mengira masakannya bukan saya aduk tetapi saya obok-obok.

Sekian, tetapi bulan puasa belum habis dan mungkin ada cerita lain di bulan puasa ini, Have Fun Everybody……..     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...