Puasa…..puasa….
bagi orang yang beriman (terutama orang yang namanya Iman ya…..) waktu telah
memasuki bulan puasa di tahun 2012 ini dan pastinya banyak hal yang berbeda di
bulan ini, tahun ini puasa banyak yang menarik karena puasa tahun ini kuliah
sedang libur semester bertepatan dengan bulan puasa, jadi gak ada panas-panas
pergi kuliah dan menghadapi dosen-dosen yang memiliki jurus-jurus gokil seperti
kamehame, seribu bayang, sharinggan, byakugan, dan amaterasu saat menyampaikan
perkuliahannya (ini dosen apa tokoh komik jepang ?).
Dua hari sebelum awal puasa, emak
saya mau memasak dengan bahan baku
ayam kampung, jadi saya di tugaskan membantu memotong tu ayam. Sehari sebelum
puasa, emak saya malah mau masak entok dan saya juga ditugaskan untuk membantu
memotong tu entok. Tanpa diduga kemampuan potong memotong saya levelnya naik
sehingga saya ingin mencoba memotong sesuatu yang baru, kebetulan ada anak
tetangga yang mau disunat dan pikiran gila saya pun muncul gimana kalau
seandainya saya mencoba mengajukan diri
untuk bisa memotong (serem amat…..) atau menyunat titit tu anak untuk
meningkatkan knife skill saya, ntar kalau udah mahir jadi bisa buka sunat
keliling untuk nambah-nambah uang untuk mengisi bulan puasa ini deh.
***
Sholat taraweh yang pertama tiba,
rencananya saya mau sholat di musholla dekat rumah. Setiap taraweh pertama
musholla ramai sekali penuh dengan bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda-pemudi dan
anak-anak. Waktu zaman saya masih SD, sholat tarawehnya tidak pernah serius
selalu aja main-main sama teman di musholla namanya juga anak SD. Yang biasanya
dilakukan di musholla bukannya sholat, malah main ABC lima dasar sama
teman-teman seperti nama hewan, nama buah, nama pemain bola dan lainnya. Selain
itu saya juga mengganggu teman yang serius sholat dengan cara menyentil
kupingnya, melorotin celananya, atau yang paling ekstream nyodok bokong teman
pake jurus jari tanpa aba-aba saat teman lagi rukuk, “tuuuppp……” (langsung ke
bokong) dan sikawan pun terduduk tak berkata-kata sambil memegangi bokongnya
(hemp….hempppp). Kalau sekarang sih udah kuliah jadi harus lebih serius
sholatnya, tapi ternyata waktu sholat taraweh ini musholla penuh sekali, jadi saya
angkat salah satu tuyul-tuyul (anak-anak maksudnya) yang sholat di dalam dan
mengangkatnya keluar untuk mengambil barisan saf anak itu (masih aja ganguin
orang meskipun udah kuliah ternyata).
***
Satu hal yang saya tunggu di bulan puasa
adalah saat buka puasa bersama dengan teman-teman. Teman kuliah T. Elektro Ext
2009 merencanakan buka puasa bersama yang diawali dengan status dari teman saya
Jaka Dwi Sandria di FB.
“Woy ceman ceman! Tidak adakah acara
keakraban seperti buka bareng gitu?
Hehehe Mananya ini nafas nafasnya?”
Hehehe Mananya ini nafas nafasnya?”
Dan tanpa nunggu sampe 10 tahun (gila aja
nunggu sampe segitunya) telah banyak teman-teman lainnya yang memberikan
komentar dan akhirnya diputuskan untuk mengadakan acara buka puasa bersama hari
jumat di Tialif. Hari yang direncanakan tiba dan semua bergerak berkumpul di
tialif di sore hari yang baru diguyur hujan dan untungnya tidak menghambat
acara ini. Tidak banyak teman yang hadir di acara buka bersama ini tetapi
banyak hal-hal yang menarik saat acara buka bersama ini seperti hadirnya teman
kami Oky Setiyawan, kalau bisa diibaratkan dia ini bagaikan Sasuke yang hilang
diculik Orochimaru dari desa konoha (diibaratkan unimed jadi konoha ceritanya)
karena dia pindah jurusan kuliah dan karena rambutnya yang tetap bergaya emo
maka diibaratkan sasuke. Memang suatu hal yang tidak disangka Oky dapat ikut
buka bersama setelah lama gak kelihatan di lingkungan kuliah, saya dan
teman-teman jadi teringat hal-hal yang dilakukan Oky dulu seperti waktu Saya,
Ican dan Oky pulang kuliah naik angkot, jika Oky duduk di kursi depan maka
siap-siap aja penumpang yang lain terkejut (Dubraaaaakkk!!!) karena Oky selalu
membanting pintu angkot dengan keras saat menutupnya, lain lagi saat praktek
bengkel listrik dia bukannya menggerinda plat untuk box adaptor tapi malah
menggerinda pisau lipatnya agar lebih tajam, dan satu kejadian lagi yang kocak
yaitu saat masuk pelajaran Matematika yang dosennya adalah Pak Marsangkap dan sedang
menuju kelas untuk masuk memberi kuliah, tapi pintu kelas malah ditutup dan
dikunci sama si Oky jadinya Pak Marsangkap gak bisa masuk dan menggedor-gedor
pintu akibat perbuatan tergokil si Oky.
***
Orang yang berbuka puasa di tialif sangat
rame sehingga para pelayan pun sibuk mencatat makanan pesanan pengunjung dan
menghidangkannya, saya memesan ayam bakar dan teh manis panas tapi serius lama
kali tu makanan baru nyampe ke meja sampe adzan maghrib pun terdengar tu
makanan pun tak kunjung tiba mungkin sangkin ramenya yang mau makan. Lain
halnya dengan Uncle (Himawan) datang lebih lama dari jadwal ngumpul dan baru
memesan makanan tapi ayam penyet dan pudingnya cepat kali datang ke meja
sungguh kemampuan memilih makanan yang tepat yang dimiliki Uncle. Lain halnya
dengan Ican, awalnya dia datang dengan memakai jaket biru Timnas Prancis, kalo
kepalanya masih tetap botak aja udah mirip dia sama pemain bola Prancis yaitu
Karim Benzema, yang lebih nyeleneh si Ican malah buka tu jaket dan cuma pake
singlet berwarna hitam aja pas makan di antara sekian banyaknya orang (memang
pede kali si Ican ni).
Sambil menikmati makan, di layar big screen yang
disediakan di tialif menayangkan acara On The Spot di Trans 7 dimana terdapat
video anjing yang sedang menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri karena
keheranan, dan si Ican juga melihat video itu dan terbayang di pikiran saya
mungkin tu anjing terheran heran melihat si Ican memakai singlet dan
menganggapnya majikan.
STP (Selo Tapi Pasti) di acara buka bersama
hanya diwakilkan oleh Faisal dimana anggotanya yang lain Geri berhalangan hadir
karena sedang berada di karo dan Edin juga berhalangan hadir. Jelas hal ini
mengurangi kemeriahan acara buka bersama ini karena jika STP berkumpul pasti
jadi lebih seru dan kocak. Saya bersama Andri dan Satriawan yang sering disebut
Wali (ada-ada aja dah kawan-kawan ni) juga datang sendiri karena Andri sedang
di Pekanbaru dan Satriawan berhalangan hadir. SID (Sumarni Ira Dita) diwakilkan
oleh Sumarni dan Dita yang ikut buka puasa bersama karena Ira juga sedang
berhalangan hadir. Dengan Jaka, Himawan, Ican, Zoel, Teguh, Aziz dan Oky
suasana tetap meriah dan menyenangkan. Semoga Elektro Ext 2009 bisa berkumpul
semua menghabiskan waktu bersama sebelum pergi untuk PPL.
***
Di bulan puasa ini acara Masterchef 2 juga mulai disiarkan, ini acara TV yang
sangat menarik di bulan puasa selain PPT (Para Pencari Tuhan). Puasa gini liat
acara masak memang membuat tambah laper tetapi memberi inspirasi untuk saya dan
emak saya. Emak saya termasuk suka liat acara Masterchef karena aneka olahan
masakan yang di pertandingkan untuk para kontestan berbeda-beda setiap
minggunya dan kontestannya memiliki pekerjaan yang berbeda-beda baik wanita
maupun pria. Entah karena termotivasi atau memang karena ingin memasak sesuatu
keesokan harinya emak saya berencana membuat kue bolu. Gak biasanya emak saya
rajin buat kue gini dan karena saya juga ikut termotivasi akhirnya ikut bantuin
masak jadinya. Bagaikan chef professional emak saya mengikuti resep dan
langkah-langkah pembuatan kue dengan teliti bahkan terlalu teliti menurut saya
karena tu resep mungkin udah 100 kali di baca emak saya sampe-sampe dianya
hapal sendiri. Emak saya orangnya takutan, jadi waktu saya bantu ngaduk adonan
yang aturannya mudah jadi sulit karena emak saya selalu mengawasi dan
menjelaskan pada saya cara mengaduk yang baik dan benar dengan sangat teliti
dan terperinci, saya pun berpikir jangan-jangan emak saya udah melakukan
penelitian terhadap sampel 10 ibu-ibu mengenai cara membuat adonan kue bolu.
Akhirnya setelah proses yang lama,
berbelit-belit dan terlalu teliti itu kue bolunya pun jadi dan terbayang dalam
pikiran saya pasti emak saya akan berkata “This
is it….. kue bolu ala emak” dengan bergaya seperti chef professional, tapi
ternyata kue bolunya jadi bantet dan padat, agar tidak mengecewakan emak saya,
akhirnya saya pun mencicipinya dan rasanya sih enak tetapi karena kuenya bantet
jadi seret di tenggorokan tetapi yang penting enak. Emak saya pun tidak
menyerah selang beberapa hari dia mencoba membuat kue bolu untuk yang kedua
kalinya setelah meneliti kesalahan kue yang lalu dan ternyata hasilnya juga
kurang memuaskan karena pinggiran kue bolunya mengembang tetapi bagian
tengahnya seperti longsong ke dalam dan agak lembek karena diakibatkan panas
yang tidak merata, kalau dibayangkan kue bolu ini mirip seperti pesawat ufo.
Percobaan membuat kue yang ketiga kalinya pun emak saya lakukan, untuk menambah
presentasi keberhasilan membuat kue kali ini emak saya mencari berbagai info
dan pendapat. Setelah mengeluarkan keahlian memasak yang optimal hasilnya kue
bolu pun jadi dengan baik dan sesuai harapan dengan bentuk dan rasa yang bagus.
Emak saya pernah minta tolong kepada saya
untuk mengaduk masakannya agar terus diaduk tanpa berhenti sementara emak saya
mencuci bahan makanan lain. Bagaikan kesambet saya pun berlagak seperti peserta
Masterchef yang dengan ahlinya memasak suatu masakan padahal cuma mengaduk
masakan. Diaduk dan terus diaduk sehingga akhirnya saya melihat ada yang
janggal di masakan itu, masakannya kok makin penuh di panci ini. Semakin lama
semakin penuh hingga meluber keluar dan lantas saya menjerit “wa….wa…..kenapa ini..!!!” seperti wanita
yang pertama kali menstruasi. Lantas emak saya langsung melompat dan mengatasi
masalah yang ada, “kok enggak diaduk ris
?” Tanya emak saya, “udah, tapi
tiba-tiba penuh aja sendiri” jawab saya. Langsung saya diceramahi selama
beberapa menit, mungkin emak saya mengira masakannya bukan saya aduk tetapi
saya obok-obok.
Sekian, tetapi bulan puasa belum habis dan
mungkin ada cerita lain di bulan puasa ini, Have Fun Everybody……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar