Kata media merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara,
sedangkan menurut istilah adalah wahana pengantar pesan. Beberapa
teknologi pengajaran, banyak memberikan batasan definisi tentang media pengajaran, diantaranya:
- Menurut AECT (Association of Education end Communication Tecnonology) memberi batasan mengenai media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
- Menurut NEA (National Education Assocation) menyatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Dan hendakanya dapat dimanupulasi, dilihat, didengar dan dibaca.
- Gagne menyatakan bahwa, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
- Briggs berpendapat, media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, misalnya buku, film bingkai, kaset dan lain-lain.
Perkembangan selanjutnya Martin dan Briggs (1986) memberikan batasan
mengenai media pembelajaran yaitu mencakup semua sumber yang diperlukan
untuk melakukan komunikasi dengan siswa.
Kesimpulan dari berbagai pendapat di atas adalah:
- Media adalah wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada penerima pesan tersebut
- Bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan instruksional
- Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar pada penerima pesan (anak didik)
Berdasarkan beberapa batasan tentang media pengajaran, maka dapat dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung dalam media pengajaran, antara lain:
- Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indera.
- Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai soft ware (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang meupakan isi yang ingin disamapaikan kepada siswa.
- Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.
- Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik dalam kelas maupun di luar kelas.
- Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
- Media pembelajaran dapat digunakan secara massa (misalnya: radio, televisi) kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: slide, film, vidio,OHP) atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio, tape/kaset video recorder).
- Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan suatu ilmu.
Jadi dari batasan-batasan dan ciri-ciri umum di atas media pengajaran
berupa hard ware dan soft ware dan bisa dilihat serta didengar dan juga
bisa membantu guru untuk memperlancar dalam proses belajar mengajar
sehingga terjadi komunikasi dan interaksi edukatif. Dan membantu
mempermudah siswa dalam memahami pesan yang disampaikan oleh guru
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Ada beberapa jenis media pengajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, antara lain :
a. Media Grafis
Media grafis adalah media visual. Dalam media ini, pasan yang akan
disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu
simbol-simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar dalam
penyampaian materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara
efektif dan efisien.
Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan
apabila tidak digrafiskan, misalnya: pelaksanaan shalat atau tentang
konsep sifat wajib, mustahil bagi Allah, dan konsep lainnya.
Media grafis selain sederhana dan mudah pembuatannya, media grafis juga
termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Adapun
jenis-jenis media grafis, antara lain:
- Gambar/Foto
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/Foto
merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di
mana-mana. Sebagaimana pepatah Cina mengatakan “sebuah gambar berbicara
lebih banyak daripada seribu bahasa”. Dalam penggunaan media
pembelajaran ini, gambarnya harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai.
- Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draf kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal
dapat diajar menggambar, maka setiap guru yang baik haruslah dapat
menuangkan ide-idenya dalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik
perhatian siswa, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas
penyampaian pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan karena media
dibuat guru langsung.
- Diagram
Diagram adalah suatu gambar sederhana yang dirancang untuk menggambarkan
hubungan timbal balik, yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol.
Diagram biasanya menggambarkan struktur dari obyeknya secara garis
besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat
proses yang ada di situ.
- Bagan
Bagan seperti halnya media grafis yang lain yaitu termasuk media visual.
Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang
sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual.
Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu
presentasi. Pesan yang disampaikan biasanya berupa ringkasan visual
suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
- Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, grafis atau
gambar. Untuk melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal digunakan
pula di situ. Fungsinya adalah untuk menggambarkan data secara
kuantitatif dan teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan
sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan
jelas.
- Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu suatu gambar
interpretatife yang digunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu
pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang
situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kemampuannya besar sekali
untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap atau tingkah laku. Kartun
biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan
menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa detail menggunakan
simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dipahami dengan
cepat.
b. Media Audio
Media audio berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan
indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam
lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Ada beberapa
jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio, antara lain:
- Radio
Radio adalah media audio yang programnya dapat direkam dan diputar
sesuka kita. Media ini relatif murah dan variasi progamnya lebih banyak
dan bisa dipindah-pindah dan dapat digunakan bersama-sama.
- Alat Perekam Pita Magnetic (tape recorder)
Alat perekam pita magnetic atau tape recorder adalah salah satu media
pembelajaran yang tidak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi,
karena mudah menggunakannya.
- Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan
berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran
yang disiapkan sebelumnya. Media ini yang dipakai adalah alat perkam.
- Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam (still proyektif medium) mempunyai persamaan dengan
media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Untuk
itu bahan-bahan grafis banyak sekali dipakai dalam media proyeksi diam.
Perbedaan antara media grafis dan proyeksi diam, yaitu pada media
grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media
bersangkutan, pada media proyeksi diam pesan yang terkandung di
dalamnya harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh
sasaran. Dalam proyeksi diam ini semua menggunakan transparan yang
kemudian diproyeksikan menggunakan proyektor.
3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam memilih media pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
- Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruktional yang telah ditetepkan.
- Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah difahami.
- Kemudahan memperoleh media, media yang diperlukan mudah diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
- Keterampilan guru dalam menggunakannya, guru mampu menggunakannya, dengan baik dalam proses belajar mengajar.
- Tersedia waktu untuk menggunakannya.
- Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media pembelajaran sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat difahami oleh siswa.
Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru akan lebih mudah
menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu dalam proses
belajar mengajar sehingga dengan adanya media yang tepat dapat
melaksanakan proses belajar mengajar dengan efektif dan efisien.
4. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media pengajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas, sehingga mempermudah siswa dalam memahami pesan tersebut.
- Mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indera.
- Menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
- Menimbulkan gairah belajar pada siswa.
- Memungkinkan terjadinya interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
- Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
- Mempersamakan pengalaman dan persepsi antar siswa dalam menerima pesan.
Berdasarkan batasan-batasan mengenai batasan media di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pengajaran
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pendidikan
dari pengirim pesan atau guru kepada penerima pesan (siswa) dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sehingga terjadi proses belajar mengajar yang mempermudah siswa dalam
memahami pesan.
Menurut Oemar Hamalik, manfaat dari penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah:
- Meletakkan dasar-dasar yang konkret dalam berfikir dan mengurangi verbalism
- Memperbesar perhatian siswa dalam proses belajar mengajar
- Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan proses belajar mengajar dan membuat pelajaran yang mantap
- Menumbuhkan pemikiran yang teratur, lentur dan kontinue terutama melalui gambar hidup membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa
- Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Daftar Pustaka
Soetomo. 1993. Dasar-dasarInteraksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Arsyad, Azhar. 2002 Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 1989. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Sumber : http://www.sarjanaku.com/2012/04/media-pengajaran-pembelajaran-menurut.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar